Sunday, September 4, 2016

Cerita Saat Hujan : Edisi Ojek


Haii semuaa...
Apa kabar???

Di musim yang semakin gak menentu ini hujan juga turun terkadang tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kisah-kisah dibalik hujan pun semakin bertambah. Kalau yang post sebelumnya edisi busway kali ini akan membahas sedikit pengalaman dengan ojek...

Sebenarnya cerita kali ini bisa juga dialami oleh pengendara kendaraan bermotor lainnya. Tapi karena gak punya kendaraan pribadi, pastinya ngojek atau nebeng temen (anak kos gamau rugi ehhehe) :P

Ketika hujan turun ke bumi. Sebagai pengendara motor yang baik dan siap selalu pasti membawa yang namanya jas hujan. Terutama kalau dia adalah seorang ojek online. Wajib. Kudu. Harus. Mesti. Hukumnya!


Dari Batman hingga Kostum Biasa

Jas hujan sendiri sebenarnya ada dua jenis, yaitu Batman a.k.a kelelawar dan yang satu set atasan dan bawahan. Mirip baju dan celana. Kalau mau lebih gak ribet menurut gue pribadi yang atasan dan bawahan. Kalau yang kelelawar gimana gitu. Terbang-terbang gitu sisi kanan-kirinya.

Pas dulu pesan ojek online, cuaca sudah mulai turun hujan rintik-rintik. Si abangnya bilang kalau dia cuma ada jas hujan satu yang kelelawar. Oke. Gue pikir karena tujuannya dekat dan masih cuma rintik-rintik gapapa. Harus strong! 

Ternyata eh ternyata. Lama-lama hujannya makin besar dan otomatis mulai basah kuyup. Gue pun menyusup ke dalam jas hujan si abang (udah bilang dulu pastinya). Tapi pinggang ke bawah fix basah kuyup. Di balik jas itu pun pengap dan gak tenang rasanya. Karean gak bisa melihat kondisi jalan. Kalau salah jalan? Dibawa entah kemana? Bahkan diculik? Gimana? Was-was deh pokoknya :(

Disisi Lain...
Di suatu pagi yang cerah, gue memesan ojek untuk pergi ke tempat yang cukup jauh. Sekitar 45-60 menit waktu tempuhnya. Tapi sinar mentari pagi menyambut dengan indahnya. Seakan-akan memberkati pagi ini untuk memulai aktivitas kembali.

Baru sekitar 5 menit di jalan. Tiba-tiba mendung! Terus kok ngerasa ada tetesan di helm, ya? Dan ternyata hujan saudara-saudara. Alhasil kita (re: gue dan si abang ojek) meneduh di bawah pohon yang cukup rindang *untung gak kesamber. amit-amit* dan menggunakan jas tempur melawan hujan. Untungnya si abang punya yang model atasan dan bawahan.

Singkat cerita, hujan ternyata turun semakin besar. Dari daerah benhill ke daerah tanah abang tiba-tiba hujan berhenti. Bener-bener berhenti. Kan kurang asem. Orang-orang pada bingung lihat kita pakai jas hujan karena di sana p.a.n.a.s.

Tapi...
Gak berapa lama kemudian. HUJAN
Sipdah ini hujan kayaknya ngikutin kita. Ada selintas pikiran untuk membuka jas hujan. Tapi karena takut hujan lagi kita pun tetap memakainya. Benar saja! Sepanjang perjalanan dilalui dengan hujan, panas, hujan, panas, begituuu teruss sampai akhirnya di tujuan  akhir daerah Sunter. Hujannya juga bukan sekedar hujan biasa. Tapi yang bener-bener gede dan kilat dimana-mana. 

Sampai di Sunter. Panas terik. Terang benderang. Panas banget pake jas hujan dari basah sampai sudah kering. Karena kita sempet nyasar. Kita memanfaatkan waktu untuk membuka jas hujan karena sudah pengap dan tujuan akhir ternyata sudah dekat. Tinggal lurus saja. Dengan riang gembira kita pun melanjutkan perjalanan ini.

Selang mungkin cuma 2 menit kali. Gak sampai 5 menit. Ternyata hujan lagi. Gue udah speecless sama kondisi ini dan si abangnya juga. Kita baru aja lepas itu jas hujan. Akhirnya pun pakai lagi dengan letih lelah dan lunglai -.-

Pada akhirnya, kita sampai tujuan dengan selamat dan kondisi celana gue basah. Entah kenapa ini gue juga bingung padahal udah pakai celana jas hujannya. Hujan pun berlangsung kurang lebih satu jam dari saat itu diiringi dengan genderang-genderang perang dibalik awan :)



Oke...
Sekian dulu post kali ini :)
Gimana ada yang pernah ngalamin hal yang sama baru-baru ini?
See, ya di post selanjutnya...
GBU (ˆ▽ˆ)❤





“Do not be angry with the rain; it simply does not know how to fall upwards.” 

No comments:

Post a Comment