Saturday, January 30, 2016

[kuh-mit-muh nt]

Haiiii semua :)))
Long time no see~
Yeah. I know. Blog ini udah gajelas lagi keberadaannya udah di antah berantah. Ahahaha

So, gausah basa-basi terlalu lama. Di penghujung akhir Januari di tahun yang baru ini gue akan berusaha dengan lebih gigih blog ini akan kembali dengan aktif dengan topik-topik yang semoga saja menarik untuk dibaca dan kalau bisa bermanfaat akan lebih baik. kalau untuk sekedar iseng-iseng ada bacaan dikala bosan juga tak apa <3


Kali ini gue akan membahas tentang hal yang seringkali kita anggap (sangat) sepele tanpa kita sadari.




Ya, komitmen!
Sebenarnya apa sih bedanya janji dan komitmen???
Kalau menurut KBBI

Janji /jan·ji/ (n) ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat

Komitmen /ko·mit·men/ (n) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu

Nah, lho... Makin bingung ahahah.
Kalau menurut gue pribadi, sih, ya. Sebenarnya janji dan komitmen itu. Sangat. Jauh. Berbeda.
Janji itu sendiri kadang seringkali kita pada akhirnya tidak melakukannya ataupun melupakannya. Akan tetapi, komitmen merupakan janji versi yang lebih hardcore tipenya. Jika kita punya suatu komitmen biasanya kalau gadilakuin gue pribadi merasa ada dalam diri gue sesuatu "yang salah" yang gada dalam sebuah janji.

Komitmen seringkali juga identik dengan janji yang menjadi kenyataan. Dimana, "janji" tersebut benar-benar dilaksanakan dan bukan omong kosong belaka. Komitmen juga identik dengan hubungan antara dua orang kekasih yang katanya "punya" komitmen dalam hubungannya.

Sebuah komitmen dapat membuat perubahan kecil maupun besar dalam hidup kita. TAPI, kalau kita sungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Karena, seringkali kita membuat komitmen sudah sebaik mungkin. Namun, pada akhirnya tidak dilakukan sama sekali. Kalau begini, sama saja. Kapan kita akan berubah? Kapan kita akan berkembang? Gue pribadi pun sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan semacam ini pada diri gue sendiri.

Sampai kapan mau jadi manusia bodoh yang gak tau apa-apa?

Sampai kapan mau terus berada di comfort zone kita? 

Sementara orang lain bisa melakukan hal-hal lain yang lebih berguna


Kadang memang susah pada awalnya untuk terus menjalani dan persistensi dengan komitmen kita itu sendiri. sebuah motivasi sangatlah diperlukan supaya dapat terus menjalankan komitmen kita. Namun, jika komitmen tersebut dapat berjalan dengan baik pastinya tujuan kita akan lebih dekat untuk tercapai.

Sebenarnya. Komitmen yang paling sulit gak jauh-jauh dari diri kita sendiri. Kenapa?
Kita yang membuat komitmen itu. 
Kita yang paling tahu tentang komitmen itu.
Dan kita adalah faktor terpenting dalam terlaksananya komitmen itu.
Jika, diri kita sendiri saja sudah "menolak" untuk melakukannya. Bagaimana hal yang kita inginkan dapat tercapai?
Kita sendiri terlalu banyak membuat alasan-alasan yang membuat pelaksanaan komitmen itu tertunda, atau bahkan yang lebih buruknya tidak dilakukan sama sekali.

"Push yourself! Because no one else going to do it for you"

Kalau bukan kita yang merubah dan berusaha berubah. Siapa lagi yang akan peduli dengan keadaan kita selain diri kita sendiri. Terutama di zaman seperti ini. Orang yang berada di sekitar kita pun mempunyai banyak pemikiran yang tentunya dapat tidak sejalan dengan kita.
Jadi, kalau bukan sekarang. Mau kapan lagi?
Gue pribadi juga sedang berusaha untuk melaksanakan komitmen-komitmen yang ada. Mumpung masih awal tahun. Kesempatan baru janganlah disia-siakan. Karena, kita tidak akan tahu. Kapan lagi kesempatan itu akan datang kembali.

See you guys on the next post! 
Gbu <3


A change is brought about because ordinary people do extraordinary things
- Barack Obama -