Friday, June 24, 2016

Dilema Anak Kos


Haiii semuaaa (ˆ▽ˆ)
Gimana keadaannya?
Karena cuaca yang sedang tak menentu mempengaruhi kondisi fisik sebagian orang....

Post kali ini akan membahas mengenai dilema yang terkadang dirasakan oleh anak kos ketika memasak!

Mungkin tidak di semua kosan ada dapurnya yang memungkinkan kita untuk memasak. Kebetulan di kos gue yang dulu dan sekarang ada dapurnya. Jadi, kalau laper gak harus masak mi instan di rice cooker *ada yang pernah coba?*

Laper? Pengen masak? Tapi males --"

Terkadang kita merasa lapar tetapi sungguh malas untuk meranjakkan kaki ke dapur untuk memasak. Yang bikin malas gak lain dan gak bukan nyuci perabotan masaknya yang segambreng. Mau masak dikit atau banyak pasti tetep aja harus yang dicuci banyak. Kecuali masak air ya, heehehe....

Laper? Pengen masak? Tapi gak ada bahan!

Udah ada niatnya, nih, mau masak! Tapi ternyata bahan-bahan yang dibutuhin gak ada. Kalau di sekitar kosan ada pasar atau minimarket, sih, gak apa-apa, ya. Kalau gak ada? Batal semua resep yang hendak dipraktekkan di dapur kos milik anda :(

Laper? Pengen masak? Kompor gamau berkompromi --"

Sebenernya ini sempat di bahas di post "Kisah Sengsara Anak in da kos" dimana saat mau masak lebih parahnya pas masak, gas kompornya h.a.b.i.s.  BAM! Selesai sudah ahahaha...

Laper? Pengen masak? Tapi alat tak memadai....

Ketika masak, tentunya membutuhkan berbagai macam peralatan perabotan untuk berperang di dapur (aka pisau, sodet, panci, dkk.). Sayangnya, tidak semua ibu kosan sebaik itu menyediakan semua yang dibutuhkan. Syukur-syukur udah dikasih dapur ahaha. Solusinya adalah kalian harus beli atau bawa sendiri dari rumah.

Pernah ada kejadian di kosan dimana gue dan temen gue pengen makan sop di tengah hujan di malam hari yang dingin *apadah*
Tapi, panci yang ada di kosan itu panci kecil unyu gitu. Alhasil, sop yang kami buat tidak seperti sop pada biasanya. Kenapa? Karena dimana-mana sop itu lebih banyak kuah daripada isi sopnya. Tapi kita kebalikannya. Sop kebanyakan isi yeah! Gapapa, masih bisa dan enak dimakan yang penting :D

Laper? Pengen masak? Tapi gak ada yang makan (?)

Percayalah (kasih cinta tak harus memiliki).... Bercanda, ya :P
Tapi beneran yang satu ini kasusnya. Yang dimaksud gak ada yang makan itu selain diri kita sendiri. Sudah berkali-kali gue pribadi masak untuk diri gue sendiri. Hasilnya? Selaluuuu kebanyakan! 

Perasaan porsinya udah dikurangi sedemikian rupa. Namun sayang, semua itu gagal. Mau masak untuk dimakan sendiri porsinya bisa untuk dua orang. Gak aada yang makan masakan itu selain kita sendiri. Jadi, makan pagi, siang, dan malam dengan menu yang sama. Mantab (y)

Laper? Pengen masak? Tapi gak bisa masak?

Tenanggg semua wahai anak kosan yang tidak bisa masak....
Seiring berjalannya waktu kalian akan bisa kok! Coba-coba sendiri aja dan jangan takut untuk mencoba resep baru entah dari mana pun itu. Kalau soal rasa, yaaa, yang penting bisa kemakan dan sesuai selera diri sendiri bolelahhh. Belajar aja mulai dari yang gampang-gampang. Bisa tanya temen, nonton youtube, ataupun yang paling ampuh, tanya ortu kalian yang biasa masak di rumah :)

Laper? Pengen masak? Tapi baper </3

Masak ini? Keinget doi...
Masak itu? Keinget doi juga...
*masaknya sambil nangis inget mantan*
Makannya jangan sering-sering masak buat si doi nanti segala masakan kalian inget dia terus jadi baperan terus #eh



Okeee...
Sekian dulu post kali ini....
Semoga bisa menghibur dan jangan baper ya ehhehe. See you di post selanjutnya dan jangan lupa baca yang sebelum-sebelumnya :)
See ya!
GBU 

PS: yang terakhir itu bercanda, ya, yang baper itu nggak ada kok 0:)





"The only real stumbling block is fear of failure. In cooking you've got to have a what-the-hell attitude"
- Julia Child - 



Saturday, June 18, 2016

Puasa


Haiii semua :)
Bagaimana kabarnya???
Post kali ini berhubungan dengan situasi yang sedang hits sekarang, yaitu puasa!

Puasa. Sebenarnya tidak hanya umat Islami yang berpuasa melainkan juga dengan umat Kristiani. Meskipun mempunyai rentang waktu dan cara berpuasa yang berbeda tidak perlu dipermasalahkan. Seseorang berpuasa pasti mempunyai tujuan baik di balik itu semua. Bukan puasa untuk diet juga ya ehehhe :P

Akhir-akhir ini sedang hits banget di berita nasional mengenai warung makan yang dirazia beroperasi ketika siang hari dikarenakan adanya umat yang berpuasa. Hal yang mungkin kita tidak disadari di sekitar kita ini ternyata bisa mendapat tanggapan netizen berskala nasional. Ada tanggapan negatif, ada juga tanggapan postif. Tergantung dari sudut pandang kita melihat kejadian ini.

Sebenarnya, gue pribadi sangat mengenal peristiwa ini sedari saya kecil. Kenapa? Kok bisa? Tidak lain dan tak dapat dipungkiri daerah tersebut masih sedaerah dengan tempat tinggal gue. Awalnya cukup terkejut kenapa bisa sampai kasus ini bisa masuk berita. Lebih herannya lagi sebenarnya. Kenapa baru masuk berita sekarang? 

Terkadang, gue sendiri bingung dengan pemberitaan di negara ini. Seringkali kasus-kasus kecil yang menjadi viral dan hebih untuk "menggantikan" atau mengalihakan fokus masyarakat terhadap kasus yang lebih besar permasalahannya. Banyak berita yang gue dulu ikuti sampai sekarang gak tau ending nya kasus itu jadi seperti apa. Tau-tau hanya menghilang.

Oke udah out of topic. Kali ini bukan mengenai pemberitaan yang ada. Melainkan, sebenarnya apa, sih, makna puasa bagi beberapa orang? Menanggapi kasus razia pedagang makanan diatas, benarkah itu solusi terbaik?

Kebetulan gue dan temen gue ada kejadian yang cukup menarik yang menurut kita bisa di share ke teman-teman sekalian. Waktu itu, kami pergi ke suatu tempat dengan menggunakan kendaraan yang bisa dipesan secara online *tau lah ya apa ehhehe*

Singkat cerita, hari masih siang sekitar pukul satu siang. Sepanjang perjalanan, supir kendaraan menelepon tiada henti dari satu orang ke orang lain. Kami juga bingung ini orang kok gak selesai-selesai teleponan ahhaha. Yang membuat kita cukup terkejut bukan karena dia menelepon. Tapi, topik pembicaraannya.

Kami tahu dari namanya, supir itu seharusnya sedang berpuasa. Tapi, dia telepon temannya untuk makan! Kami sontak kaget dan saling pandang-pandangan. Di telepon sang supir mengajak rekan sesama supir untuk makan dan (mohon maaf) berkata untuk apa puasa. Ya, kita di mobil cuma bisa duduk diam membisu.

- Selesai Cerita Sang Supir Pertama aka si A -

Saat hendak pulang, kami juga memesan kendaraan. Kali ini jam sudah menunjukkan pukul lima sore menuju ke setengah enam. Kami sudah takut tidak ada yang ambil orderan karena sudah mendekati waktu berbuka puasa. Ehh, ternyata masih ada yang berbaik hati! Kami pun bisa pulang ><

Awal cerita agak mirip dengan si A. Sepanjang perjalanan supir ini (sebut saja namanya si B) tiada hentinya berkomunikasi dengan rekan sejawatnya. Bedanya, dia pakai voice notes. Dari percakapan yang kami dengar (karena di loudspeaker) mereka sedang membicarakan akan buka puasa dimana dan kurang lebih seperti ini percakapan gue dan si B:

B   : *rekam vn* "Ia nanti kita buka puasa dimana nih? Sisain takjilnya buat gue satu ya! Masi ambil order, nih."
Gue : "Ohh, puasa ya, Bang? Seru banget kayaknya ngobrolnya. Kalau boleh tau itu sama siapa gitu bang?"
B     : "Puasa, dong, mbak! Ini di grup sesama supir lagi pada mau buka puasa bareng nanti hehehe"
Gue  : "Semangat loh bang! Tinggal sebentar lagi kok ehhe"
B    : "Bener, mbak. Alhamdulilah, saya puasanya belum pernah bolong sedari kecil. Soalnya, sekali bolong pasti nanti keterusan. Banyak itu temen-temen saya (sesama supir) yang ajak saya makan. Daripada saya deket-deket mereka mendingan narik order"
Gue  : "Wah, hebat ya si abang. Kok bisa, sih?"
B      : "Yaa, yang penting imannya, mbak. Kalau sudah mengimani puasana mau ada godaan gimana, pun, pasti bisa aja dilewatinnya"

- Selesai cerita Sang Supir Kedua aka si B - 

Setelah sampai di tujuan, gue dan temen gue saling pandang-pandangan lagi. Gak, disangka, ya dalam satu hari ini bisaaa aja ketemu irang yang bener-bener kontras banget ibarat langit dan bumi. Dan ternyata memang orang-orang seperti mereka pasti ada di luar sana yang mungkin kita tidak ketahui.

Gue pribadi sangat terkesan dengan Supir B yang sangat berdedikasi dalam menjalankan puasanya. Memang benar. Jika sudah niat dan iman kita kuat, godaan seperti apa pun dapat dilewati. Jika Supir B saja bisa, pasti kita semua juga bisa melewati godaan yang ada. Bukan mainnya sita-sitaan aja. No offense, ya....



Sekian post kali ini dan post ini sama sekali tidak bermaksud pihak manapun. Hanya untuk sekedar sharing saja :)
Tetep semangat bagi yang sedang menjalankan puasanya!
Kalian pasti bisa!
See ya!
GBU 





"Whether you think you can, or you think you can't - you're right"
- Henry Ford - 

Sunday, June 12, 2016

Setan!


Hai semuaaa :)
Post kali ini akan membahas sedikit mengenai film horor untuk menyambut dirilisnya film The Conjuring 2 di layar lebar aahahha...

Terkadang, gue bingung sama orang yang sukkaaaaa banget sama yang namanya film horor ataupun yang bergenre thriller hemm...
Secara gue pribadi sangat. tidak. bisa. dan. tida. mau. nonton film begituan. Meskipun sempat beberapa kali nonton karena "dipaksa" dan ada juga, sih, yang karena penasaran sama alur ceritanya. 

Gue sempet tanya ke beberapa orang temen gue yang suka film horor alasan mereka suka sama film bergenre ini. Sebagian besar bilang karena seru aja! Gada alasan khusus dan kepuasannya tidak bisa dideskripsikan oleh kata-kata. Itu pendapat mereka. Gue gak habis pikir serunya mereka itu butuh adrenalin yang sangat tinggi, ya! Err  --"

Kalau gue yang ada di dalam sport jantung, panik gajelas, muka setannya kebayang-bayang terus, dan, dan, dan, sudah abaikan saja. Yang jelas big no NO! lah sama film macam beginian ahahaha...

Tapi....
Apa tidak bisa dipungkiri kalau di kosan tentunya ada anak kosan yang "suka" sama film horor. Walaupun gak suka filmnya, terkadang teteppp aja ada yang suka ceritain cerita serem ke sesama anak kosan. Alhasil, satu kosa jadi pada was-was dan ketakutan!

Hal-hal yang seringkali terjadi "pasca" nonton atau denger cerita serem di kos-kosan, yaitu:

1. Gak Bisa Tidur

Oke. Ini lazim, lah, ya. Kalau ketakutan akan sesuatu pastinya beberapa orang tidak bisa tidur. Karena terbayang terus menerus sama film ataupun cerita horor tersebut.

2. Migrasi ke Kamar Temen

Ini adalah efek dari gak bisa tidur yang di atas. Kalau di kos-kosan tentunya satu kamar untuk satu orang alias sendirian. Nah, temen gue dulu yang kamarnya paling gede (ada kamar mandi di dalam) super ketakutan. Setiap aksi ada reaksi tentunya. Akhirnya, dia pun mengungsi ke kamar lain untuk tidur barengan karena ketakutan.

3. Khayalan Tingkat Tinggi

Karena udah ketakutan, pikiran kadang gak mau diajak kompromi. Setiap ada suara atau sesuatu yang menurut kita aneh (tapi sebelumnya mah biasa-biasa aja) membuat kita panik sendiri. Misalnya tiba-tiba denger suara cicak aja udah kepikiran yang aneh-aneh. Pikiran inilah yang terkadang membuat kita semakin takut dengan situasi yang ada.


Disaat semua orang ketakutan, sebenarnya ada kejadian-kejadian seru kalau cerita horor atau nonton film horor di kosan. Nonton bareng-bareng pastinya kaget bareng-bareng. Tapi, justru ada yang kaget bukan karena ceritanya melainkan karena temen yang di sampingnya teriak! Jadi, ikutan teriak.

Kalau ketakutan, ujung-ujungnya semua tidur barengan. Desek-desekan. Tapi, nanti udah beberapa waktu pas mau tidur adaaa ajaa yang bahas-bahas cerita itu lagi. Alhasil jadi ada yang panik gara-gara keinget sama ceritanya. Terus gak jadi tidur. Terus gakk tidur. Malah ngegosip hahahha (ˆ▽ˆ)



Nah, bagaimana pengalaman kalian kalau nonton atau denger cerita horor???
Feel free to share ya di komen di bawah :)
Sekian post kali ini. Ditunggu, yaaa yang berikut-berikutnya....
See ya! and as always, 
GBU 





"It's takes courage to grow up and become who you really are"
- E.E. Cummings - 

Sunday, June 5, 2016

Zzz...


Hai semua *hoam*


Untuk memulai post kali ini mari "nguap" bersama ahhaa.
Post kali ini berhubungan dengan tidur di samping post yang dulu tentang Insomnia. Kalau ada yang lupa atau belum baca, monggo dibaca dulu disini :)

Membahas mengenai tidur. Sering, gak, sih kalian terkadang kalau bisa tidurrr lamaaa banget tapi bangun-bagun badan lelah, letih, lesu. Di sisi lain, ada kesempatan untuk tidur cuma sebentar tapi pas bangun kok rasanya seger? Semangat gitu?

Secara garis besar, tidur pada manusia dibagi menjadi tipe REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM. Satu siklus tidur rata-rata memerlukan waktu 90 menit, dimulai dari fase 1 (fase tidur dangkal) hingga melewati fase 4 yang lebih dalam, kemudian berlanjur ke tahap REM saat timbul mimpi. Masing-masing tahapan tidur ini penting untuk kualitas hidup seseorang terutama pada tahap REM dan fase tidur dalam. (Dikutip dari dr. Salma Oktaria)

"Lamanya waktu tidur tidak berbanding lurus dengan kualitas tidur yang kita miliki."


Selain mengenai kualitas tidur yang harus kita miliki. Terkadang kita saat sudah enak-enak berbaring diatas kasur kita dengan nyamannya tiba-tiba kita merasa seperti terjatuh! Seolah-olah terjatuh entah dari tebing atau jatuh tanpa sebab. Alhasil biasanya kalau gue pribadi jadi terbangun padahal udah mau tidur --"


Pada awalnya peristiwa ini gue anggap maklum-maklum saja. Mungkin karena kaget atau bagaimana. Maklum dulu masih kecil jadi, ya, menerima semua apa adanya saja. Bukan ada apanya ahaha.

Cerita punya cerita. Pas lagi ketemuan sama temen yang lagi kuliah di biang kedokteran. Ternyata kejadian ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Wow. Takjub gue pas tau ternyata itu ada penjelasannya kenapa bisa terjadi seperti itu *kuper*

Hypnagogic Jerk
Itu merupakan istilah untuk perasaan dimana secara tiba-tiba tubuh serasa seperti jatuh ketika hendak tidur. Konon katanya fenomena ini bisa terjadi ketika tubuh kita merasa terlalu lelah. Akibatnya fase tidur menjadi tidak wajar. 

Atau ada juga mungkin yang merasa kalau badannya menjadi tidak bisa digerakkan yang seringkali disebut juga sebagai "ketindihan". Hal itu terjadi karena adanya fase tidur yang terlewati. Seperti seharusnya melewati fase pertama namun langsung masuk ke fase REM. Hal ini membuat tubuh menjadi kaget sehingga tidak dapat bergerak.

Hal unik lainnya yang masih dipertanyakan bagi diri gue sendiri. Menurut gue pribadii, ada dua tipe orang tidur:

Orang yang tidurnya diem

Orang ini dari saat dia terlelap sampaiii bangun di pagi hari. Posisi tidurnya sama persis! Gak berubah sedikitpun. Selimutnya saja tidak ada tanda-tanda tersingkap sama sekali. Ini adalah salah satu hal yang membuat gue bingung. Kok bisa, ya? Adakah orang lain di luar sana yang seperti ini? Soalnya gue lihat sendiri sepupu gue yang tidurnya begini. Tidurnya rapiii banget. 

Orang yang tidurnya "geradakan"
Maksudnya geradakan itu berantakan, ya, guys! Hehehe....
Orang yang tidurnya seperti ini dari pertama tidur sampai bangun pastinya ubah-ubah posisi untuk ke-sekian-kalinya. Bahkan ekstremnya bisa semua barang yang ada di atas kasur bisa berguguran di lantai sampai semua seprei kasur pun bisa lepas!

Hayooo....
Kalau kalian yang mana???
Hehehe :P



Sekian dulu, ya post kali ini....
Semoga bisa menghibur dan bermanfaat
Yuk, mariii boleh dikomen di bawah feel free aja :D
See, ya!
GBU 





"You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than  your dreams"
- Dr. Seuss -